.

Jumat, 07 September 2018

Makesta IPNU IPPNU Kec. Plered Purwakarta

Makesta Camp 2018 IPNU IPPNU Kecamatn Plered Purwakarta



Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kita diberi kemampuan akal dan pikiran yang sehat serta kesehatan jasmani dan rohani. Dan semoga kita senantiasa dalam lindungan-Nya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin. Manusia adalah hamba Allah sekaligus pemimpin. Sebagai hamba, kewajibannya adalah beribadah, mengabdi kepada Allah SWT, menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sebagai Khalifah, tugasnya adalah meneruskan risalah kenabian, yakni mengelola bumi Allah SWT. Keduanya terkait, tidak terpisah, dan saling menunjang. Mencapai salah satunya dengan mengabaikan yang lain, adalah kemustahilan. Keduanya juga terkait oleh konteks kesejarahan yang senantiasa bergeser. Inilah amanah suci setiap insan.
IPNU-IPPNU merupakan Organisasi yang bersifat keterpelajaran, keagamaan, kemasyarakatan, kekaderan dan kebangsaan. Sebagai Organisasi sosial keagamaan dan kepemudaan, IPNU-IPPNU senantiasa dituntut untuk mengaktualisasikan tiga visi besar yang salah satunya visi keislaman. Dengan visi ini kader IPNU-IPPNU dituntut untuk membumikan nilai-nilai keislaman ala Ahlussunnah Wal Jamaah pada semua aspek kehidupan umat. Hal ini wajar, sebab IPNU-IPPNU merupakan Organisasi badan otonom NU, Organisasi terbesar di Indonesia yang selalu berpegang teguh pada ajaran-ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah. Dan IPNU-IPPNU baik secara moral maupun organisasional mempunyai kewajiban untuk mendukung perjuangan yang akan dilakukan oleh Nahdlatul Ulama (NU). Untuk itu IPNU-IPPNU harus benar-benar menjadi kader muda NU yang kelak mampu melanjutkan estafet kepemimpinan generasi tua. Dengan ungkapan lain, generasi muda, termasuk IPNU dan IPPNU memiliki tanggung jawab besar dan peran strategis untuk membangun peradaban bangsa Indonesia. Sebab di tangan pemudalah masa depan dan nasib bangsa ini dipertaruhkan.
Apabila IPNU-IPPNU melempem atau loyo, dapat dipastikan NU dan bangsa Indonesia mendatang akan semakin tidak karuan. Ini logis sekali, sebab generasi muda yang diharapkan mampu melanjutkan estafet kepemimpinan agama dan bangsa ternyata mati. Sehingga tidak ada lagi pemimpin agama dan bangsa yang berkualitas, cerdas, berakhlak mulia, jujur, adil, cinta kasih, membasmi kebatilan dan membela yang benar.
Berbeda jika IPNU-IPPNU sebagai generasi muda NU, mempunyai semangat tinggi untuk berlatih untuk mengembangkan diri serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia, niscaya bangsa ini kelak akan menjadi bangsa yang adil, makmur dan bermoral. Cita-cita Baldatun Toyyibatun Warobun Ghofur tercapai, sebab kita pemimpin yang bijaksana dan berkualitas.
Maka untuk mewujudkan cita-cita tersebut di perlukan sebuah pengkaderan awal yang di mulai dari bawah secara berkesinambungan dan dilanjutkan dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang terarah guna menunjang kemampuan kader-kader baru secara kolektivitas ( Organisasi). Ini merupakan tantang berat untuk pengurus IPNU-IPPNU untuk mengawal proses kaderisasi yang optimal dan maksimal.
Tentunya semua itu tidaklah semudah dan seberat yang kita pikirkan, dikarenakan semuanya tergantung dari pada pengurus dan pimpinan untuk memikul dan melaksanakan tugas itu dengan komitmen bersama secara organisasi.

0 komentar:

Posting Komentar